Selasa, 18 Januari 2022

Terbang Di Angkasa Dalam Posisi Pesawat Udara Miring? kendalikan Kepanikanmu


Catatan Perjalanan  Ani Paga


Beruntung baksonya telah dilahap habis ketika gaungan sirene membahana pertanda pesawat yang akan mengangkut  kami ke Makasar akan tiba. Ah aku menghabiskan segelas  minuman teh manis hangatku. 


Temanku menggendong ransel, mendesakku segera angkat kaki. Yoi, let's go to fly.


seperti biasa kami melewati pemeriksaan X Ray di gedung terminal. Lagi-lagi senyum cantik sang petugas perempuan disodorkan pada kami. Tak ketinggalan petugas priapun ikut sibuk memeriksa kami. 


Taraaaa

Kamipun lolos masuk ke waiting room terminal bandara Tampa Padang Mamuju..


Pesawat yang ditunggupun menampakkan batang hidungnya di runway kemudian menampilkan lekukan tubuhnya menari menuju taxi way.  30 menit kemudian panggilan boardingpun bergema di waiting room memanggil para penumpang menuju Makasar. 


Di gate 1 boarding pass kami diperiksa. Kami mengayunkan langkah menuju pintu pesawat  kemudian mencari tempat duduk sesuai  seat number yang tertera dalam boarding pass.


Waktu take offpun akan tiba. Pramugari terlihat huru-hara menutup pintu pesawat. Pengumuman dari cockpitpun terdengar tak lazim; sangat tergesa-gesa. 


Pesawat kami akhirnya lepas landas dan terbang bebas. Baru saja 15 menit mengangkasa kami merasakan sesuatu yang aneh. Pesawat kami terbang oleng dan miring ke kanan kemudian berputar balik menuju bandara Tampa Padang Mamuju. 


Para penumpang tentu saja panik dan berteriak histeris. Guncangan  burung besi itu menakutkan. Suasana dalam cabin sangat mencekam. 


Aku berusaha mengendalikan kepanikanku dengan menarik rosario dari dalam hand bagku. Butir demi butir aku panjatkan hingga menyelesaikan butiran pada peristiwa kelima Aku meminta sabda Tuhan atas permohonanku. 


"Jangan takut Ani, pesawat  ini masih  bisa diperbaiki dan diterbangkan kembali" demikian bisikkan Tuhan yang hadir melalui suara hatiku. Tentu saja, sabdanya membuat aku tenang dan kepanikanku bisa kukendali. 


Aku tengadah dan melemparkan pandanganku keluar jendela, bentangan alam pegunungan di luar sana yang indah ikut mendukung proses pengendalian kepanikanku. Kendati demikian sempat terbersit jika saja pesawat kami mengalami ✈airplane crash bisa dibayangkan anggota tubuh kami terserak di antara tebing curam dan menembus dataran rendah. Ahhh sangat menyeramkan. Oh no. 


Aku kembali mengarahkan kedua bola mataku pada seluruh sudut ruang cabin. Suasana mencekam dengan histeria penumpang masih menggema. Aku berhasil menenangkan penumpang di sampingku dari kepanikkannya. 


Terdengar pengumuman terjadi kerusakan teknis pada salahsatu mesin pesawat tipe ATR 72 itu. 


Aku terus mengamati laju pesawat menuju Mamuju. Akhirnya kamipun berhasil mendarat di Bandara Tampa Padang. Kamipun berhamburan keluar dari body pesawat. 


Di waiting room terminal kami kembali berkumpul menenangkan diri sembari menanti pesawat pengganti yang menerbangkan kami menuju Makasar.


Sementara pesawat itupun diperbaiki dan puji Tuhan pesawat itu kembali diterbangkan menuju Balikpapan. Seorang penumpang perempuan memutuskan batal terbang bersama kami. Dia memilih kembali ke rumahnya di kota Mamuju. 

Kami menunggu pesawat pengganti dengan jenis yang sama menuju Makasar.


Agak lama kami menunggu. Pesawat itupun mendarat di bandara setempat. Di tengah sisa  kepanikan yang melanda kami berusaha menenangkan diri dan kembali memasuki pesawat. Penampilan body pesawat memang terlihat lebih baik dari pesawat yang sebelumnya. Kamipun terbang mengangkasa sembari menikmati keindahan pantai dan alam pegunungan Sulawesi dan sukses landing di bandara Sultan Hasanudin Makasar. 


Di bandara ini aku sempat menikmati sop konrow masakan khas Makasar. Maknyosnya dapat banget, enak di lidah. 

Tak lama berselang kami diperintahkan segera hengkang dari restaurant kemudian melangkah menuju waiting room untuk selanjutnya kembali terbang menuju Jakarta menggunakan maskapai yang berbeda. 


Tentu saja doa menjadi menu utama sebelum terbang. Puji Tuhan kamipun berhasil landing di bandara aero tropolis Soekarno Hatta Airport Cengkareng Jakarta. 


The end✈️✈️✈️✈️✈️✈️

1 komentar:

Cear Cumpe; Narasi Syukuran Kelahiran Anak Dalam Budaya Manggarai

Catatan pojok budaya Ani Paga Jarum jam menunjukkan angka 9 am. Pemimpin upacara adat menyambut hadirin dengan menyodorkan sebo...