Jumat, 03 Juni 2022

Mengejar Ombak Di Pantai Selatan Flores

Mengejar Ombak Di Pantai Selatan Flores

 Catatan wisata Ani Paga

 Langit masih membiru menawarkan senyum pagi tatkala kami berkonvoi menerobos hutan belantara yang terbentang seputar danau Rana Mese di Manggarai Timur Flores. Suhu udara dingin menusuk kulit hingga menembus sum-sum tulang belakang. Sang mentari dari timur kian mengangkasa, memancarkan sinarnya pada kehidupan penduduk. Sang petani mulai melangkah, membersihkan kebun mereka. Kiri kanan jalanpun menyajikan pesona alam 🌿🍃 yang menyejukkan mata.

 Kendaraan yang kami tumpangipun terus melaju menuju Borong sebagai ibukota Kabupaten Manggarai Timur. Suhu udara di luar sana berganti kian terasa menyengat tatkala kami melintasi ruas jalan di sisi selatan Toka kemudian memasuki kota Borong. Pada salah satu rumah makan dekat jembatan 🌉kendaraan kami berhenti membeli bekal makanan. 

Sementara dua mobil milik teman kami yang lainnya telah meluncur lebih awal menuju pantai Liang Bala sebagai lokasi obyek wisata yang akan kami tuju. Tak lama berselang kami segera tancap gas menuju pantai yang jaraknya satu kilo meter lebih arah timur dari kota Borong itu. Akupun segera mengaktifkan Global Positioning System (GPS) yang memudahkan navigasi mencari destinasi wisata yang menjadi tujuan kami. 

 Birunya laut Sawu yang kembali menyatu dengan gradasi langit biru 🔵membuat mataku enggan terpejam ingin segera menikmati keindahan pantai itu. Hingga pada lokasi yang dituju kendaraan kami berhenti. Beberapa kendaraan berjejer parkir di pinggir jalan. Kamipun menuruni jalan setapak di antara perkebunan menuju bibir pantai. Suara gemuruh ombak yang begitu kencang seakan menyambut kami. Langkah kami terus melaju hingga pantai Liang Bala. 

Terlihat wisatawan lokal sangat ramai menikmati keindahan pantai itu. Akupun segera mengeluarkan kamera Handphoneku membidik gulungan ombak putih yang menerjang bebatuan dan pasir pantai. Aku sengaja mengenakan 👒dress pantai bermotif bunga merah. Cekrak cekrik kameraku menangkap atraksi ombak putih yang menyambut kehadiranku. Akupun beralih pada bebatuan cantik yang menghiasi pantai di sisi barat. Bebatuan itu tampak menarik memenuhi pantai. Tentu saja aku tak mau kehilangan moment langkah ini. Terlihat beberapa deretan batu itu patah dan sedikit amblas. Rupanya patahan itu 👉 merupakan hasil gesekan tanah yang bergerak yang disebut likuifaksi. Hmmm seram juga. Tapi ah sudahlah. 

 Gemuruh ombak putih yang lagi-lagi menghantam bebatuan itu kembali menarik perhatianku dan melupakan amblasan bebatuan itu. Aku terus mengejar ombak itu. Akupun dipanggil seorang anak muda yang merupakan putra sahabat SMPku tempo doeloe menuju lokasi makan siang kami di bawah teduhan pepohonan. Teman-temanku rupanya telah menyediakan makanan berupa nasi putih dilengkapi ikan serta ayam panggang 🔥🐓yang maknyos menggoyangkan lidah. Ahaaa lezatnya aduh mama Mia.

 Teman-temanku yang berdomisili di pulau Jawa kami hadirkan dalam video 📹🎥📼call ikut menikmati sajian kami berupa ayam dan ikan bakar segar serta kemolekan tubuh ombak putih yang tak jemu menampilkan atraksinya di pantai selatan pulau Flores itu. Waktu makan siangpun berlalu, kamipun bergegas mengganti busana, mengenakan celana pendek dan t shirt kemudian menyambangi pada bagian timur pantai. Pasir berwarna krem menanti kehadiran kami. Sesekali aku terbaring di atas tebaran pasir itu sembari menikmati alam 🌿🍃 dan gulungan ombak putih yang terus menyapa kami. 

Sunglasses tentu saja menjadi asesoris yang wajib aku kenakan melawan sinar matahari☀🌕🌝 yang menyilaukan pandanganku. Ombak putih yang terus menerjang membuat nyaliku agak ciut untuk menceburkan diri dalam gulungan ombak. Maklum aku terlahir sebagai anak gunung yang jarang bercengkerama dengan ombak. Aku mencoba berendam pada kolam alam yang airnya merupakan terjangan air laut. Lino anak ganteng putra sahabatku Meli Deor kuajak menemaniku berendam. Rupanya dia sangat lincah berenang di kolam itu. Senjapun meminta kami bergegas 🏃🏃kembali berganti busana dan meninggalkan 🍁🍀pantai yang indah itu. Kendati enggan melangkah kamipun berpamitan pada pantai itu dan memasuki mobil 🚘🚗📱yang membawa kami kembali ke kota. Alam Flores memang 😍💓indah dan selalu menggoda pencinta wisata alam 🌿🍃mencicipi sajian alamnya yang aduhai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cear Cumpe; Narasi Syukuran Kelahiran Anak Dalam Budaya Manggarai

Catatan pojok budaya Ani Paga Jarum jam menunjukkan angka 9 am. Pemimpin upacara adat menyambut hadirin dengan menyodorkan sebo...